cara alternatif meningkatkan hormon testoteron
Kopi, siapa yang tak suka dengan minuman
satu ini? Bagi Anda yang suka menghabiskan waktu malam untuk begadang
mungkin sangat akrab dengan kopi. Selain dikenal sebagai salah satu
jenis minuman yang disuguhkan ketika lembur kerja atau bersantai,
ternyata kopi menyimpan segudang manfaat bagi tubuh kita. Minum
secangkir kopi setiap hari tak hanya membantu meningkatkan produktifitas
kerja, namun juga mampu meningkatkan gairah seksualitas dengan cara
meningkatkan kadar hormon testosteron dalam darah. Pendapat ini
dibuktikan oleh para ahli dalam risetnya yang menyatakan bahwa semakin
banyak kafein yang terkandung dalam tubuh maka semakin tinggi pula kadar
testosteronnya.
Hormon testosteron menjadi hormon
seksualitas utama yang diproduksi testis untuk menimbulkan sifat
maskulin pada pria. Kadarnya pun berbeda antara satu pria dengan pria
lainnya. Bahkan penurunan kadar hormon testosteron bisa saja terjadi
pada pria manapun. Ini menjadi hal paling menakutkan bagi pria
berpasangan. Bagaimana mungkin pria mampu memuaskan wanitanya jika
hormon terpenting untuk berhubungan seksualitas saja minim.
Kembali pada topik kopi. Pasti Anda
bertanya-tanya apa hubungannya kopi dengan kadar testosteron. Jika Anda
pernah mendengar bahwa kebanyakan atlet dan binaragawan selalu
menghindari kafein itu memang benar. Mereka melakukan hal demikian
lantaran takur akan efek samping yang ditimbulkan dari minuman
berkafein. Dalam anggapannya, dengan menghindari kafein, mereka akan
terhindar dari bahaya penurunan hormon testosteron. Padahal beberapa
penelitian menyebutkan bahwa salah satu manfaat mengkonsumsi kopi
terutama kafein dapat meningkatkan kadar hormon testosteron dalam darah.
Sebuah penelitian menunjukkan hasil
mengejutkan terkait efek kafein yang digunakan selama berolahraga. Dalam
penelitian tersebut, satu jam sebelum mengangkat beban, seorang atlet
rugby diberi suplemen kafein dengan dosis mulai dari 200 hingga 800 mg.
Dalam penelitian, subyek dipisahkan ke dalam dua kelompok besar, yakni
kelompok berkafein dan non kafein. Subjek diberi kopi berkafein dan
tanpa kafein yang dicampur dengan 6 ons air mendidih. Minuman ini harus
dikonsumsi setiap kali makan serta pada waktu pertengahan pagi dan sore
selama 4 minggu lamanya.
Sebagaimana yang telah dilansir dari
International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism pada
April 2008 lalu, disebutkan bahwa kekuatan seorang atlet untuk melakukan
olahraga tanpa mengkonsumsi kafein menyebabkan kadar tersosteron
meningkat sebesar 15%. Namun yang lebih mengejutkan lagi, dengan
pemberian kafein berdosisi 800 mg pada atlet justru meningkatkan kadar
hormon testosteron hingga 21%. Para ahli pun menyimpulkan bahwa di balik
nikmatnya kopi ternyata terdapat manfaat yang besar dalam meningkatkan
kadar hormon seksualitas pria.
Tak hanya sebatas meningkatkan kadar testosteron saja, kafein juga dikaitkan dengan peningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sperma. Berdasarkan hasil riset yang dilaporkan Human Reproduction pada edisi 2008, disebutkan bahwa ibu yang mengkonsumsi 4 hingga 7 cangkir dalam sehari selama masa kehamilan mampu menghasilkan anak-anak yang sedikit memiliki resiko penurunan konsentrasi air mani dan testosteron. Tidak jauh bedanya dengan anak-anak dewasa, mereka yang gemar mengkonsumsi kafein memiliki kadar testosteron lebih tinggi 14% dibandingkan dengan yang tidak memiliki asupan kafein kendati tidak berpengaruh terhadap kualitas dan jumlah produksi air mani.
Apapun itu, sesuatu yang berlebihan
tidaklah baik untuk kesehatan. Meskipun kafein bermanfaat bagi
seksualitas pria, namun mengkonsumsinya secara berlebih tidak menutup
kemungkinan Anda akan terserang berbagai gangguan lainnya seperti
insomnia, mempercepat detak jantung, serta memiliki efek samping bagi
penderita sakit maag. Namun Anda tidak perlu khawatir, tidaklah mengapa
mengkonsumsi kopi asal dalam batas kewajaran. Takaran normal kafein yang
disarankan adalah tidak melebihi tiga kali 8-ons cangkir dalam sehari.
Atau dengan kata lain, jumlah tersebut ekuivalen dengan 250 mg kafein.
http://www.detikindonesia.com/kesehatan/tips-sehat/189/cara-alternatif-meningkatkan-hormon-testoteron.html
0 komentar:
Posting Komentar